Rabu, 19 November 2008

Hari Kedua Kejurnas Renang

Jakarta, Sinar Harapan
Hari kedua Kejurnas Renang Kelompok Umur 2003 yang berlangsung di Stadion Renang Gelora Bung Karno, Jumat (30/5) diwarnai dengan tumbangnya tiga Rekor Nasional KU. Perenang muda potensial Magdalena Sutanto yang kini membela Jambi mengawali kejutan dengan menumbangkan Rekor KU Nasional 800m gaya bebas putri yang telah bertahan selama 16 tahun.
Magdalena yang baru berusia 16 tahun memecahkan rekor mantan ”Ratu Renang Nasional” Elfira Rosa Nasution dari 09:24.02 detik menjadi 09:16.60detik. Bahkan catatan waktu yang dibuatnya tersebut terpaut jauh dari peringkat kedua yang diduduki rekan sedaerahnya Renitya Julius dengan 09:52.08detik. Disusul perenang Sumatra Utara Febrianti Sri P yang harus puas di tempat ketiga dengan waktu 10:05.92detik.
Dijumpai SH usai pertandingan, Magdalena mengaku cukup puas dengan hasil yang dicapainya tersebut. ”Tadi saya tampil lepas, yang ada di benak saya adalah bagaimana bisa masuk tim inti SEA Games,” katanya.
Meski telah berhasil memecahkan rekor nasional KU, Magdalena berjanji akan terus memperbaiki penampilannya. Terlebih lagi kakak kandungnya Siripiya Sutanto yang kini berlatih di Australia telah dipastikan mendapat jatah satu tiket ke SEA Games.
Pemecahan rekor juga terjadi di nomor 100m gaya dada KU III, atas nama Kenneth Gunawan (DKI) yang mempertajam rekor Berman Y yang bertahan sejak 1992, dari 01:13.08detik menjadi 01:12.84detik. Tempat kedua di nomor tersebut, diduduki perenang Jabar Geofry dengan waktu 01:14.51detik. Sedangkan Yanuardi Bachtiar dari Jatim menempati peringkat ketiga dengan 01:17.35detik.
Sukses juga diraih Pratama Siahaan dari Jabar yang mampu mempertajam Rekor Nasional KU IV atas nama Teddy Setiawan yang dibuat tahun 1992, dari 02:44.20detik menjadi 02:43.39detik. Posisi kedua direbut Naradipa Poniman (DKI) dengan waktu 02:52.31detik. Disusul Panggah Pandhego (Jatim) dengan waktu 02:54.80detik.

Medali
Sementara itu dari 98 medali emas yang telah diperebutkan hingga hari kedua, DKI Jakarta masih belum tergoyahkan sebagai pengumpul medali terbanyak dengan 37 emas, 20 perak serta 27 perunggu. Disusul Jawa Timur yang mengoleksi 23 emas, 25 perak serta 20 perunggu. Sedangkan Jawa Barat yang sebelumnya kurang diperhitungkan, makin memperkokoh dominasi Pulau Jawa dengan menempatkan dirinya di posisi ketiga dengan raihan 14 emas, 15 perak serta 10 perunggu.
Menurut Ketua Pengda PRSI Jawa Barat, Dadan Irawan Sarpingi, penampilan anak asuhnya tersebut memang di luar dugaan. Pasalnya sebelum kejurnas digelar, banyak perenang-perenang andalan Jabar yang ”dibajak” ke daerah lain. ”Saat ini kita memang tengah memulai babak baru dengan mengedepankan perenang-perenang muda,” ujar Dadan.
Selain itu Dadan juga mengakui bahwa keberhasilannya itu tak lepas dari terobosan berani yang digagas kepengurusan Pengda PRSI Jawa Barat yang baru dilantik 15 Mei lalu.
”Saya telah berjanji akan memberangkatkan enam perenang terbaik di Kejurnas ini untuk berlatih ke Australia atas biaya Pengda,” ujarnya. Dadan juga mengemukakan bahwa pihaknya juga telah mengasuransikan 600 perenang serta 400 pelatih yang bernaung di pengda Jabar.
Mengomentari iklim kompetisi renang yang ada di tanah air, Dadan mengungkapkan bahwa atmosfirnya masih jauh dari ideal. Bahkan ia menghimbau agar PB PRSI lebih gencar menggelar kejuaraan atau seri yang berskala nasional guna mempersempit jurang prestasi antara perenang senior dan junior.
Kejurnas itu sendiri masih menyisakan 48 nomor final yang rencananya akan dituntaskan hingga Sabtu (31/5) malam. Salah satu nomor yang paling ditunggu adalah 100m gaya bebas putra senior yang akan mempertemukan tiga perenang kawakan yakni Richard Sam Bera (DKI), Albert C Sutanto (Sumsel) serta Wisnu Wardhana (Jabar).
sumber ; http://www.sinarharapan.co.id

0 komentar:

Template by: Free Blog Templates